CreativeAble Project Yogyakarta

Belum lama ini kami disibukan dengan banyak beragam acara dari proyek sosial kami. Kami mendapatkan tugas untuk bisa berbagi pengalaman kami menjadi seorang difablepreneur. Yang mana merupakan sebuah tantangan bagi kami untuk bisa saling sharing session untuk bisa menularkan semangat berwirausaha bagi teman - teman termasuk mahasiswa. Sebenarnya ini sudah direncanakan jauh jauh hari sebelum kami menyetujui untuk menjadi learning artner bersama mahasiswa program pertukaran dari AIESEC Universitas Gadjah Mada ( UGM ) Yogyakarta. Apa itu AIESEC? AIESEC merupakan organisasi internasional untuk para pemuda yang membantu mengembangkan potensi kepemimpinan mereka.  AIESEC  merupakan organisasi terbesar di dunia. Organisasi yang berfokus pada pengembangan kepemimpinan para pemuda dan menjadi ambassador di luar negeri untuk menjalankan project social. Nah, jadi tahu kan apa itu AIESEC. AIESEC UGM ini sedang membuat program yang bertajuk Jogjapreneur dan mereka pun tertarik untuk menja...

Selamat malam teman - teman tersayang.. Apa kabarnya? Semoga Baik - baik saja yaaa.. Btw, langsung saja ya ke pointnya. Kami sangat bersyukur bisa sejauh ini mampu bertahan meskipun disana banyak yang memandang miring soal program kami. Kami juga tidak peduli dengan apa yang orang lakukan ke kami meskipun mereka berusaha menjatuhkan kami dengan segala macam yang menurut kami gak enak dan tidak begitu sopan untuk diutarakan. Tapi inilah kenyataan yang harus akan kami lakukan demi menjalankan tugas dan amanah kami untuk terus berkarya demi teman - teman disabilitas. Suatu hal yang membuat kami sangat merasa tertantang untuk terus menghasilkan karya meskipun kami banyak dilanda diskriminasi dan mereka berusaha menjatuhkan kami. Kami juga mempunyai tenaga dan hati nurani untuk menjalankan misi sosial kami. Kami juga sangat peduli apa yang akan kami lakukan untuk teman - teman disabilitas karena kami sudah pernah merasakan bagaimana rasanya kami di tolak dimana - mana terutama untuk...

Berkaitan dengan perubahan nama usaha sosial kami dari Creative Disable Enterprise Yogyakarta menjadi Creativeable Project Yogyakarta berdasarkan dengan kesepakatan tim kami. Akan tetapi tidak menjadikan kami merubah segala program tapi kami tetap pada program prioritas utama yaitu Art Management, Learning Center dan Micro Enterprise. Ketiga program tersebut merupakan program prioritas untuk yang terfokus pada pemberdayaan masyarakat terutama penyandang disabilitas. Kami menggunakan dana operasional dari hasil menjual produk bernilai seni yang juga dibuatkan oleh tim kami. Modal untuk menjalankan operasional bisnis kami masih menggunakan dana secara mandiri maupun uang saku kami. Untuk itu pada hari senin, 3 Juli 2017 Nama usaha sosial kami resmi berubah dari Creative Disable Enterprise Yogyakarta berubah menjadi Creativeable Project Yogyakarta.

Hai teman temans, CreativeAble Art Spaces kini sudah punya akun media sosial lengkap ya. Dan serta juga mau sekalian mempromosikan sebuah produk yang biasanya dibuat oleh Zakka. Tas Kanvas Lukis dan Pouch Lukis  bisa di request sesuai dengan pesanan kalian dan sesuka kalian. Waktu pengerjaan pun 1-2 hari sudah selesai. Apabila pesanan berada diluar kota bisa dikirm melalui JNE maupun POS. Dengan harga yang sangat terjangkau. Bisa dihubungi melalui kami di Twitter : @creativeableart IG : @creativeable_artspaces FB: Creativeable Art Spaces Email : creativeableart11@gmail.com

Dear teman - teman atau siapapun yang akan mengundang kami untuk mengisi acara serta ikut berpartisipasi dalam program apapun untuk menuju Indonesia Maju. Silahkan kontak kami ya. Email : setyaningsihsanti5@gmail.com Instagram : @santi_setyaningsih FB : Santi Setyaningsih Ditunggu undangan dan mengajak kami dalam berpartisipasinya ya. Karena sebuah perubahan adalah dari tindakan kita sendiri saat kita dikasih kesempatan tanpa harus menunggu kesempatan.

Selasa, 28 Maret 2017 Finally, Creative Disable Enterprise berkolaborasi dengan Rumah Kreatif BUMN Yogyakarta untuk buat acara sehari bazaar dengan tema Seloso Selo bertempat di Rumah Kreatif BUMN Yogyakarta, Jalan Sagan Timur No 123 Yogyakarta.  Dan yang paling buat team Creative Disable Enterprise lebih bersemangat yaitu pertama kalinya membuka stand bazaar untuk jualan serta promosi di acara Seloso Selo, BRI UMKM Carnival 2017. Maaf ya baru sempat menulis, sebab owner lagi sibuk - sibuknya ngurusin suatu acara dan ternyata mendadak. Oke fix ke langsung sebuah cerita. Jam 9 pagi aku sama Zakka yang juga merupakan talent aku dengan sebuah produk dan merk CreativeAble Art Spaces. Creativeable Art Spaces ini menjual produk yang bernilai seni tinggi karena di buat secara manual dari tangan - tangan kreatif karya anak disabilitas. Bangga sudah bisa menciptakan produk yang luar biasa. Ternyata belum menyiapkan apapun untuk menyiapkan segala sesuatu untuk stand b...

Alhamdulillah wasyukurillah. Bulan Februari tahun 2017 aku mendirikan sebuah proyek sosial dengan nama Creative Disable Enterprise. Berlokasi di Yogyakarta. Kami memulai usaha misi sosial ini karena atas dasar kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Program ini sudah ada yaitu CreativeAble Art Spaces dan CreativeAble Craft. Talent yang menjalankan program tersebut adalah penyandang disabilitas Tuli. Dan kali ini aku mau membahas soal usaha dan produk yang di buat oleh CreativeAble Art Spaces yang dipegang oleh Zakka Nurul Giffari Hadi. Zakka juga merupakan talent penyandang disabilitas Tuli lho. Sekarang dia masih tercatat sebagai mahasiswa aktif di Institut Seni Indonesia Yogyakarta dengan jurusan Seni Rupa Murni dengan konsentrasi Seni Lukis. Aku mengajak dia untuk mengembangkan bakat dia di bidang ekonomi kreatif dan yang paling penting adalah bagaimana dia bisa mengolah finansial serta bisa mandiri selagi dia masih kuliah. Aku mengajak dia bukan karena aku merasa k...

Creative Disable Enterprise merupakan social enterprise project untuk mengembangkan bakat kreatif dan kemandirian bagi para penyandang disabilitas di Yogyakarta. Menggunakan konsep Art Management yang sesuai dengan kearifan lokal Daerah Istimewa Yogyakarta yang notabene kota budaya. Hal ini juga dikarenakan masih banyaknya penyandang disabilitas yang membutuhkan uluran dari kita agar menjadi pribadi yang bisa mendiri dalam melakukan apapun termasuk pekerjaan. Ide ini di inisiatif oleh 2 orang penyandang disabilitas Tuli, Santi Setyaningsih dari Purbalingga yang merantau ke Yogyakarta karena keinginan untuk bekerja dan akhirnya keluar karena dirasa gak ada tantangan dalam melaksanakan pekerjaan, Bersama rekan komunitas, Zakka Nurul Giffari Hadi yang juga penyandang disabilitas Tuli sekarang masih kuliah di jurusan Seni Lukis, Institut Seni Yogyakarta.  Atas dasar ingin memberdayakan kaum penyandang disabilitas di Yogyakarta yang sampai sekarang masih sangat tertutup karena masi...